- Bupati Badrut Siap Kolaborasi Pembangunan dan Pelayanan Bersama Provinsi
- Kesaksian Aktivis Papua, Gus Dur adalah Presiden yang Paling Manusiawi
- Pemerintah Tutup 243 Perguruan Tinggi Swasta Bermasalah
- Cak Imin Harap INC Bisa Menjadi Pusat Kajian dan Pemikiran Islam di Indonesia
- PKB Konsisten Jalankan Tradisi Yasinan dan Tahlilan Malam Jumat
- Tiga Solusi Cak Imin Agar Seni Tradisional Kembali Eksis
- Cak Imin Ungkap Rahasia Melejitnya Elektabilitas PKB
- Ingin Sejahtera, Cak Imin: Jadikan Ibu-Ibu Sebagai Pelaku Ekonomi
- Hadir Acara HPN, Pak Halim: Independensi Pers Ujung Tombak Demokrasi
- PKB Nilai RUU Permusikan Hanya Untungkan Industri Musik Besar
PKB Konsisten Jalankan Tradisi Yasinan dan Tahlilan Malam Jumat
Berita Populer
- Ketua DPRD Jatim Siap Ajari Bupati Jember Cara Memimpin Daerah
- Ketua DPRD Jatim Siap Ajari Bupati Jember Cara Memimpin Daerah
- Ketua DPRD Jatim Siap Ajari Bupati Jember Cara Memimpin Daerah
- Bertentangan dengan Pancasila, Nahdlatul Ulama Dukung Pemerintah Bubarkan HTI
- Khataman, Cara Efektif Cegah Siswa Tidak Konvoi
Berita Terkait
- Tiga Solusi Cak Imin Agar Seni Tradisional Kembali Eksis0
- Cak Imin Ungkap Rahasia Melejitnya Elektabilitas PKB0
- Ingin Sejahtera, Cak Imin: Jadikan Ibu-Ibu Sebagai Pelaku Ekonomi0
- Hadir Acara HPN, Pak Halim: Independensi Pers Ujung Tombak Demokrasi0
- PKB Nilai RUU Permusikan Hanya Untungkan Industri Musik Besar0
matahationline.com – Tradisi yasinan dan tahlilan malam Jumat sudah menjadi salah satu kearifan lokal bangsa Indonesia khususnya umat islam. Tradisi amaliah keagamaan tersebut tertanam di bumi nusantara ini sejak Walisongo masuk ke Indonesia. Yasinan dan tahlilan ini kemudian dikembangkan dan terus dilestarikan oleh kelompok islam penganut ahluhsunnah waljamaah khususnya warga Nahdalatul Ulama (NU).
Namun, memasuki perkembangan jaman yang semakin modern, kegiatan-kegaitan berbasis tradisi kebudayaan keagamaan mulai lamban laun ditinggal. Kegiatan yasinan dan di tahlilan di kota-kota besar sudah mulai tidak lagi terdengar. Tradisi malam Jumat ini yang masih bertahan hanya di pelosok-pelosok desa. Apakah tradisi positif berkumpulnya warga ini sudah tidak lagi mendapat tempat?.
Ternyata dugaan tersebut salah, tradisi malam Jumat untuk yasinan dan tahlilan masih menjadi rutinitas salah satu partai besar di Indonesia ini. Ya, PKB, Partai Kebangkitan Bangsa tersebut masih konsisten menjalankan tradisi warisan Walisongo, bahkan acap kali mengkampanyekan untuk menjalankan rutinitas amaliyah keagamaan islam kepada konstituentenya.
“Tradisi yasinan dan tahlilan ini adalah warisan leluhur kita, untuk memperat tali silaturahmi antar saudara, se-umat dalam satu tempat. Ngaji bersama dan doa bersama untuk kebaikan bersama,” ungkap Ketua LPP PKB Jawa Timur, Fauzan Fuadi.
Baginya, rutinitas yasinan dan tahlilan malam Jumat juga bermanfaat untuk saling tukar informasi dan bermusyawarah dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan. Karena tahlilan dan yasinan ini, biasanya terbentuk kelompok-kelompok hanya dalam batas RT atau TW.
“Sehabis tahlilan itu bisa jadi lanjut musyawarah, bisa memecahkan masalah, atau mau ngadakan gotong royong bersih masjid, jalan dan sebagainya, itu salah satu manfaatnya,” katanya.
Fauzan menjelasankan terkait dengan perdebatan masalah dalil yasinan dan tahlilan malam Jumat. Dalil-dalil berbuat kebaikan, membaca yasin dan tahlil sudah selesai dibahas karena tidak ada larangan dan perlanggaran syariat agama di dalam tradisi keagamaan tersebut. Untuk itu, ia sangat mengharapkan, kader-kader PKB dan masyarakat terus beristiqomah dalam menjalakan rutinitas yasinan dan tahlilan malam Jumat.[yt]